Warna ku

Kamis, 27 Oktober 2011

Putih, inilah yang paling aku suka, bersih, suci, elegan, pas untuk dipadankan dengan yang lain dan aku pernah memakainya. Aku suka, ini dulu pernah warnaku.
Jingga  keemasan, aku masih suka warna ini, tidak ada masalah walaupun terkadang bukan lagi keemasan, tapi kusam.
Abu-abu, biru, ungu, mereka sekarang menjadi satu. Mereka berganti mewarnaiku seperti coreng moreng negaraku.
Abu-abu muda, sedang dan tua. Biru cerah, biru laut dan biru hitam. Ungu, walaupun muda selalu saja kelam. Warna kesedihan, simbol kehilangan, keputusasaan, kesendirian, tapi aku suka dari yang muda sampai magenta, aku selalu suka.
Aku sedang mencari warni gairah, merah darah mungkin, tapi aku trauma.
Coklat, sembarang coklat, bukan, itu warna seorang pencari aman.
Kuning, aku tidak pernah mencoba memakainya.
Aku masih bertahan di ungu, terlalu dalam, terlalu luka dan terlalu perih, tapi aku masih bertahan.
Biarkan ungu itu menguap menjadi pudar dan kembali putih.

26 Oktober 2011


1 komentar:

  1. Anonim mengatakan...:

    maafkan mas..

Posting Komentar